Sunday, April 26, 2009

Mengapa Lipat Kajang tidak melahirkan agamawan.

(Lipat Kajang has not produced really famous Muslim scholars/teachers since the demise of the late Hj Ahmad Hurairah many many years ago)

Agamawan ada lah perkataan baru bagi saya, saya baru mendengarnya beberapa hari dahulu. Perkataan ulamak telah banyak saya dengar. Ustaz memang sering kali. Tok Lebai memang ada jugak tapi kebanyakan nya di kampong2.

Lipat Kajang tidak ada pun menlahirkan agamamwan (setahu saya) yang masyhur mahu pun terkenal selepas kembali nya ke rahmatullah Yg Bhg Tuan Hj Ahmad Hurairah. Megapakah perkara saperti ini berlaku?

Saya tidak dapat menulis atau memberi pandangan mengapa, fikiran saya buntu kerana saya berasa dukacita diatas ketiadaan nya agamawan yang masyhur mahu pun terkenal dari Lipat Kajang. Dari kampong2 lain (berhampiran atau jauh sedikit) mungkin jugak tiada yang masyhur atau betul2 terkenal tetapi mereka ada melahirkan/mengeluarkan agamawan yang kadang kala saya temui di merata tempat di Negeri Pahang atau pun di luar Negeri Pahang.

Kalaulah ada pembaca blog ini dari Lipat Kajang atau pun dari luar Lipat Kajang yang dapat memberi sebab2 yang bernas, yang boleh menjadikan satu topic untuk di bincangkan atau pun memberi syor2 yang bernas tentang macam mana sebuah kampong Melayu yang penduduknya 100% berugama Islam tidak dapat /melahirkan/mengeluarkan agamawan yang boleh di pandang/sanjung tinggi oleh masyarakat, di Kampong Lipat Kajang, atau di Daerah Temerloh atau di Negeri Pahang atau pun di Malaysia amnya.


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Friday, April 24, 2009

CKT

http://lipatkajang.blogspot.com/

something interesting I just discovered.

Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

We are very very proud of him



http://musaniblog.blogspot.com/

We Lipat Kajang-ites should be proud that we have now a blogger from Kg. Lipat Kajang in Lipat Kajang.

Just follow his blog.

Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Monday, April 20, 2009

Avoid using IE as your main browser (if you can).

There are a few other more reliable browsers on the internet which you can download for free.

These are such as Mozilla Firefox (www.mozilla.com/firefox/)
Safari, (www.apple.com/safari/)
Opera. (www.opera.com/)
Google Chrome. (www.google.com/chrome)

In fact you can locate othr browsers if you use one of the search engines and type out ‘browser’ in the search



Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Thursday, April 16, 2009

UMP Students Visit Kg Lipat Kajang Pahang

A niece told me that 55 students from Universiti Malaysia Pahang (UMP) Kuantan will be in Kg Lipat Kajang Pahang from 7 May to 12 May 2009 under some kind of U student or U social program or whatever. I have no further details.

Certainly Kg LK is honoured to be chosen and approved by UMP for its students to be camped in the village for 5 days, housed in various villagers' homes, and interacting with the villagers in various social activities relevant to their mission and beneficial to the village community, so I was told.

A Committee headed by the Yang Dihormati Penghulu Mukim Lipat Kajang is in place to manage the students' visit and to fill their stay in the village with useful programs.

May I suggest that the relevant people involved in this UMP students visiting Kg Lipat Kajang provide a short bulletin on this UMP student visit (some details such as dates and schedules/programs) and broadcast it in this blog which I am sure is of interest to all LK-ites; we certainly would like to know more about it, and perhaps find time to "balik kampong" and welcome the students, and even participate in their programs, if we can. I was initially asked to prepare to present a talk on an interesting social subject, but later was told that apparently the students will be bringing in their own speaker to speak on the topic; let's hope that the talk to be presented by the guest speaker will be beneficial to the villagers.

Thank you, and to the Penghulu and the Committee.....all the best !
We pray for your success in managing and welcoming the UMP students' visit.
This is really a positive development towards uplifting the name of our village.

Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunaUMPn, di jemput memberi sumbangan idea)o 12 May 2009

SK LK Blog

http://sklipatkajang.blogspot.com/

Kalau nak tengok blog SK Lipat Kajang.



Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Alumni SK Lipat Kajang

http://www.malaysiansalumni.com/grp.php?action=group&ID=6677

Just saw this when I surfed the internet. Want to start filling up the form?


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Tuesday, April 14, 2009

Homestay

I have quite often heard people wanting to organize “Homestay”, in their respective Administrative District, in their Kampong, in their neighbourhood and probably in their houses. It sounds so simple, so easy but do many realise the trappings in such a project. Bear in mind that these people who come to stay are actually paying guests, in other words they are strangers, they are most probably tourists, they have expectations, they have no feeling towards you and they expect the best that you can offer to them and they expect home comfort; home means what they get in their abode, in their home, in places where they actually permanently or semi-permanently stay or live. Thus those wanting to provide such facilities must actually understand their guests background, their habits, and their living conditions and their language, if not fully at least respect them to a degree that the guests would like to respect those of the hosts.

I am writing this because I have information that many Lipat Kajang-ites may try to venture into “Homestay”.

One good example of “Homestay” in operation is in Kampong Desa Murni, in Kerdau, the neighbouring kampong. If one were to surf their internet site one would see that they have almost a very formal organisation. They have what I term as the Principal Organiser and cooperating with him are the kampong folks. Look at the list of names and addresses in the kampong, one can see that it takes a lot of work to get the kampong folks to have their names listed. The Principal Organiser must have spend sometime to get the cooperation of his co-kampong folks.

Lipat Kajang-ites will have to undergo a process of learning, will need to mount on the learning curve before they can even be though fit to start the “Homestay” scheme. The success or failure of the “Homestay” scheme in a kampong looks like very much dependent on the whole kampong putting together the ‘host’ act and pieces as a whole to the satisfaction of the “Homestay” guests.

These are a few of my reference sites for Malaysian "Homestay"


http://www.pahangtourism.com.my/homestay/desamurni.html

http://homestay.uum.edu.my/Eng/index.asp?pg=Pengenalan

http://www.adventurequest.com.my/homestay.htm

http://www.pahangtourism.com.my/homestay/index.html

http://www.gardenschool.edu.my/studentportal/aec/Kaleidoscope06/homestay.html

http://www.pinganchorage.com.my/homestay.htm

READ MORE >>>>


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Thursday, April 9, 2009

Getting into unchartered business


The other day I visited a person who is doing business in birds nest and the rearing of a special species of earthworms. I thought that this was the business which a Lipat Kajang person or a group of Lipat Kajang persons can venture into. Depending to what extend do the business venture wants to get into, the capital for either is within reach. And if a Co-Operative is formed, it will be more than viable.

READ MORE >>>>>



Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Wednesday, April 8, 2009

Masjid Sebagai Pusat Ilmu



ikhsan http://jengjeng.matriphe.com/

Sebagai umat Islam, kita semua yakin bahawa masjid merupakan rumah Allah serta tempat beribadat yang paling mulia, dan merupakan satu syiar yang melambangkan wujudnya masyarakat Islam dan perpaduan ummah. Justeru itu kita semua seharusnya menghayati fungsi serta peranan masjid sebagai satu tempat untuk semua aktiviti ibadat dan pusat pembangunan ummah. Tingginya kemuliaan masjid dapat digambarkan daripada tindakan Rasulullah SAW mendirikan masjid dalam peristiwa hijrah sebagai langkah pertama dalam membangunkan masyarakat Islam di Madinah. Selanjutnya baginda Rasulullah SAW juga telah membentuk pengurusan dan pentadbiran masjid dengan begitu cemerlang sehingga institusi masjid telah menjadi nadi terpenting dalam pentadbiran negara di zaman tersebut dengan mengetengahkan pelbagai peranan dalam pembentukan ummah. Demikian juga semasa kepimpinan Khalifah al Rashidin dan para pemerintah Islam yang selepasnya, institusi masjid terus berjaya menjalankan fungsi dan peranannya. Memandangkan tingginya kemuliaan masjid maka Rasulullah SAW telah menyatakan dalam sebuah hadis baginda betapa besarnya pahala dan balasan bagi umatnya yang membangunkan dan memakmurkan masjid. Sabda

Rasulullah SAW:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِى بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى الله ُ لَهُ بَيْتًا فِى
الْجَنَّةِ.
yang bermakasud, “Barangsiapa mendirikan sebuah masjid dengan mengharapkan keredhaan Allah SWT nescaya didirikan baginya sebuat rumah didalam syurga.” (hadis riwayat al Bukhari)

Sejak zaman Rasulullah SAW dan seterusnya dizaman para sahabat dan para tabi’in masjid telah menjadi pusat pengembangan ilmu ilmu Islam kepada seluruh ummat. Bermula dari Madinah sehinggalah ke Andalusia, masjid masjid di kota kota tersebut telah berkembang sebagai pusat pusat pengajian sehingga menjadi universiti universiti yang terbilang diwaktu itu dan sehingga kini seprti Universiti Al Azhar di Mesir yang masih terus menjadi tumpuan umat Islam di seluruh dunia.

Di negara kita masjid berada dalam arus pembangunan yang seiring dengan pembinaan institusi institusi yang lain. Satu Unit Khas di peringkat Persekutuan dan Negeri telah dipertanggungjawabkan dalam merancang dan menguruskan pembangunan dan pengimarahan masjid.

Adalah menjadi harapan kita semua agar masjid kita di Kg Lipat Kajang (Temerloh, Pahang) ini tidak dijadikan hanya tempat untuk solat waktu dan solat Jumaat, solat Hari Raya, beriktikaf dan berzikir sahaja, malah lebih dari itu, ianya hendaklah dimanfaatkan secara lebih meluas, diantaranya bagi tujuan seperti:

1. Masjid sebagai pusat penyebaran ilmu pengetahuan.
Masjid perlulah dijadikan tempat untuk menyebarkan ilmu pengetahuan seperti
yang dituntut oleh ajaran Islam agar mampu membentuk masyarakat yang
berilmu dan memahami tentang hakikat aqidah, syariah dan akhlak;

2. Masjid sebagai pusat perkhidmatan sosial/masyarakat.
Masjid juga diharapkan mampu berfungsi sebagai pusat perkhidmatan
sosial/masyarakat terutama bagi golongan yang menghadapi masalah seperti
mereka yang telah terjebak dalam sesuatu aktiviti tidak sihat atau menghadapi
menghadapi masalah kekeluargaan. Mereka semua ini sewajarnya dibantu
melalui kaedah bimbingan dan khidmat nasihat supaya mereka dapat kembali
kepada kehidupan yang lebih sempurna dengan mendekatkan diri kepada
Allah SWT;

3. Masjid sebagai pusat memupuk perpaduan ummah.
Kekuatan aqidah merupakan asas utama penyatuan ummah dan masyarakat.
Atas prinsip itulah masjid “ qaba’ ” (iaitu masjid yang pertama dibangunkan
oleh Rasulullah SAW di Madinah) telah berperanan dalam menyatupadukan
masyarakat yang berlainan bangsa, budaya dan agama. Perkara tersebut
telah menjadikan Kerajaan Islam Madinah sebagai satu kuasa yang kuat dan
berpengaruh. Peranan seperti inilah yang perlu diteladani oleh masjid kita
walau pun hanya sebuah masjid kampong.

Dalam Al Quran, Allah SWT mengingatkan kita agar jangan sekali kali
membina masjid untuk tujuan tujuan tertentu atau untuk mencapai cita cita
dengan mencipta konflik dan perpecahan;

Firman Allah SWT dalam Al Quran, Surah At Taubah ayat 107, yang
bermaksudnya:
Dan (diantara orang orang munafik juga ialah) orang orang yang
membina masjid dengan tujuan membahayakan (keselamatan orang-orang
Islam) dan (menguatkan) keingkaran (mereka sendiri) serta memecahbelahkan
perpaduan orang-orang yang beriman, dan juga untuk (dijadikan tempat)
intipan bagi orang yang telah memerangi Allah dan RasulNya sebelum itu dan
(apabila tujuan mereka yang buruk itu ketara) mereka akan bersumpah dengan
berkata: “Tidaklah yang kami kehendaki (dengan mendirikan masjid ini
melainkan untuk kebaikan semata mata”, padahal Allah menyaksikan bahawa
sesungguhnya mereka adalah berdusta”

4. Masjid sebagai model (contoh) institusi yang suci dan bersih.
Sejajar dengan masjid sebagai rumah Allah dan tempat kita beribadat, maka
amatlah wajar masjid dijadikan contoh sebagai institusi yang paling suci dan
bersih.

Masjid tidak boleh dibiarkan tidak dijaga kebersihan dan keceriaannya.
Keadaan tidak terjaga ini bukan sahaja tidak akan menggalakkan masyarakat
untuk datang ke masjid malah ianya turut menjejaskan imej dan kesucian
Islam itu sendiri.

Namun dalam usaha menjaga kebersihan masjid janganlah pula sampai masjid tidak
dibenarkan diguna untuk sesuatu majlis ilmu, baik untuk golongan dewasa mahu
pun untuk anak anak kita semua, hanya kerana dikhuatiri mereka akan membawa
kekotoran (tanah dan/atau lunpur yang lekat dikaki atau di kasut/selipar) ke
sekitar tepian bangunan masjid; tegahan sedemikian tidak lah sesuai dalam usaha
untuk memakmurkan masjid sebagai rumah Allah dan tempat beribadat serta
mengembangkan ilmu.

Sabda Rasulullah SAW: “
"عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : أَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمم
بِبِنَآءِ الْمَسَاجِدِ فِى الدُّوَرِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ."
yang bermaksud: “Daripada ‘Aisyah ra katanya, “Rasulullah SAW menyuruh
umatnya mendirikan masjid-masjid di kawasan penempatan atau
perkampungan dan menyuruh supaya masjid-masjid itu sentiasa dibersihkan
dan diharumkan”

Dalam usaha kita untuk menjadikan masjid sebagai pusat pembangunan umat, kita perlulah berusaha kearah mempertingkatkan ilmu dan kemahiran menguruskan masjid untuk terus bergerak ke hadapan dengan penuh azam dan tekad sebagai bukti kecintaan kita kepada masjid. Marilah kita membina semangat untuk sentiasa memakmurkan masjid dengan pelbagai aktiviti yang bermanfaat disamping aspek pengurusan yang cekap dan pentadbiran masjid yang berwibawa jua perlu diberikan perhatian.

Firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Al ‘Asr ayat-ayat 1-3
yang bermaksud:
Demi masa ! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula berpesan pesan dengan kebenaran serta ber pesan pesan dengan sabar”.

Semoga masjid Kg Lipat Kajang ini dapat diuruskan dan diimarahkan untuk memberi faedah dan manfaat yang sewajarnya kepada seluruh penduduk kampong.


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Saturday, April 4, 2009

Harta Wakaf Perlu Dibangunkan / Diusahakan



harta wakaf adalah harta yang telah diserahkan kepada Allah SWT untuk dimanfaatkan demi kemaslahatan ummah - gambar hiasan


Umat Islam mempunyai peluang yang amat luas untuk melipat gandakan pahala khususnya bagi mereka yang diberi kelebihan harta dan wang ringgit. Beruntunglah mereka dikalangan kita yang diberi kelebihan oleh Allah s.w.t. serta suka menolong orang lain dan membantu didalam kerja-kerja kebajikan.

Islam menggesa ummatnya supaya bermurah hati dan segera memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan bantuan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam surah Ali-Imran ayat 92 yang maksudnya:

Kamu tidak sekali-kali akan dapat mencapai (hakikat) kebajikan dan kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu dermakan sebahagian dari apa yang kamu sayangi. Dan sesuatu apa jua yang kamu dermakan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.

Dalam memperkatakan tentang harta wakaf kita sedia maklum terdapat di kampong kita harta wakaf yang kita lihat pada hari ini ada sebahagiannya atau hampir kesemuanya tidak dimajukan untuk pembangunan yang mendatangkan manfaat kepada umat Islam masyarakat kampong kita sendiri, terutamanya harta tanah, ia tidak dimanfaatkan untuk mendapatkan pulangan yang memuaskan. Begitu juga sering kali timbul pelbagai isu dan masalah apabila tanah wakaf ingin dibangunkan seperti dihalang oleh pemegang amanah tanah wakaf dan sebagainya. Ini disebabkan kurang kefahaman tentang konsep wakaf itu sendiri dengan mempersoalkan bagaimana cara dan bentuk ia patut dan mahu dibangunkan atau dimajukan.

Islam menggalakkan umatnya membangunkan atau menggunakan tanah wakaf untuk manfaat umat Islam yang lain khususnya membantu golongan yang miskin.

Dalam konteks ini ulamak Fiqah telah mentakrifkan harta wakaf sebagai suatu benda atau harta yang suci dan halal bentuk zatnya supaya ia digunakan untuk tujuan kebaikan dan mendapat manfaatnya. Oleh yang demikian, tidak salah sekiranya ada dikalangan umat Islam yang menawarkan diri untuk membangunkan tanah wakaf bagi manfaat umat Islam selagi mana ianya tidak bercampur dengan unsur-unsur riba’, penipuan dan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah s.w.t.

Kita semua perlu faham dan sedar bahawa ganjaran pahala harta wakaf akan bertambah dan pahalanya berkekalan selagi harta yang diwakafkan masih boleh digunakan dan dimanfaatkan oleh umat Islam (sekalipun masyarakat kita sendiri), selagi itulah pahala wakaf akan terus diterima selama-lamanya.

Sabda Rasulullah s.a.w.

"اِذَا مَاتَ ابْنِ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلَهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ."


Maksudnya : " apabila mati seseorang anak adam itu, maka terputuslah amalanya kecuali tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang selalu mendoakan kepadanya ".
( H. R. Muslim )

Berdasarkan kepada hadis tersebut, Jumhur ulamak sepakat bahawa sedekah jariah tersebut adalah termasuk harta wakaf.

Antara kelebihan yang diberikan oleh Allah s.w.t. kepada hambaNya yang ikhlas mewakafkan harta sepertimana yang disebutkan di dalam surah al-Baqarah ayat 261 yang bermaksud,
Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai, tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji. Dan ingatlah Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikendakinya dan Allah Maha Luas (rahmatnya) kurniaannya lagi meliputi ilmu pengetahuan.

Selain itu, diantara hikmah dan tujuan syariat Islam mengharuskan wakaf untuk kepentingan dan faedah tertentu seperti :

1. Membuka jalan ke arah pengabdian diri kepada Allah s.w.t.

2. Mendorong minat orang yang beriman berlumba-lumba dalam mengerjakan amal kebajikan serta mengharapkan pahala yang berkekalan semasa hidup dan selepas pewakaf meninggal dunia.

3. Untuk kebaikan umat Islam, seperti membina Masjid, sekolah dan tempat kormersial yang mendatangkan keuntungan kepada Umat Islam.

4. Membantu dan mengurangkan beban penderitaan golongan fakir miskin dan anak yatim dari segi sosio ekonomi dan sebagainya.

5. Salah satu cara untuk membina kekuatan ummah dan mengekalkan pemilikan harta secara perkongsian dikalangan umat Islam.

Menyedari kepentingan dan manfaat harta wakaf, maka umat Islam (masyarakat kita) perlu sedar dan bangkit untuk sama-sama menangani isu pembangunan harta wakaf untuk kemajuan Umat Islam seperti berikut :

1. Sama-sama membantu menyelesai dan mengurangkan masalah sosio ekonomi di kalangan kita umat Islam serta dapat membantu golongan fakir miskin seperti membina rumah kos rendah dan disewakan (secara berpatutan) kepada mereka disamping melatih mereka untuk hidup berdikari.

2. Mengurus dan memajukan harta-harta wakaf mengikut perkembangan semasa sesuai dengan syariat Islam.

3. Kita umat Islam harus sedar dan faham, bahawa harta wakaf boleh dibangunkan untuk mendatangkan keuntungan yang maksima seperti pembinaan kompleks bangunan kedai atau pejabat dan sebagainya. Bukan berfahaman bahawa tanah wakaf hanya untuk dijadikan tanah kubur dan tapak surau dan masjid sahaja.

Pada dasarnya pembangunan harta wakaf dapat menyumbang kepada pembentukan dan pembangunan modal insan dikalangan Umat Islam jika ia diurus tadbir dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya kerana ianya bukan sahaja dapat memacu pembangunan ekonomi ummah, malahan ianya mampu merubah struktur dan/atau status sosio ekonomi umat Islam ketahap yang lebih baik dan kelangsungan hidup yang sempurna.

Dengan kesedaran yang sewajarnya dan kerjasama dikalangan kita, sema harta wakaf dapat dibangunkan dan dikembangkan sebagaimana yang dipraktikkan di zaman Rasulullah s.a.w. dan para sahabat.

Begitu jugalah bagaimana Universiti al-Azhar, Mesir boleh maju dan membiayai palajar-pelajar dari seluruh dunia hingga ke saat ini dengan bersumberkan sumbangan harta wakaf.

Di Kg Lipat Kajang Pahang memang ada terdapat banyak tanah atau harta wakaf yang telah lama terbiar dan tidak dibangunkan atau diusahakan, dan hal keadaan harta wakaf yang sedemikian seharusnya tidak terus dibiarkan tanpa dimanfaatkan sewajarnya demi kebaikan masyarakat kita didunia dan juga mendapat pahala yang banyak dari Allah s.w.t jika kita menguruskan harta-harta wakaf tersebut sepertimana yang telah disyariatkan.

Kejayaan pembangunan harta wakaf bergantung kepada kefahamanan yang jelas di kalangan Umat Islam tentang konsep, peranan dan matlamat wakat yang disyariatkan Allah s.w.t.

Peranan dan tanggungjawab kita semua sebagai satu ummah (masyarakat) untuk sama-sama memajukan dan membangunkan serta mengembalikan fungsi dan peranan harta wakaf untuk kemajuan masyarakat kita sendiri (umat Islam), khususnya melalui sumbangan idea, bantuan teknikal dan kepakaran tertentu dalam menjayakan pembangunan harta wakaf.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم،

Maksudnya : Dan segeralah kamu kepada (mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat) keampunan dari tuhan kamu dan (mendapat) Syurga yang bandingannya seluas segala langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Iaitu orang-orang yang mendermakan hartanya pada masa senang dan susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya, dan orang-orang yang memaafkan kesalahan orang. Dan (ingatlah) Allah mengasihi orang-orang yang berbuat perkara-perkara yang baik.

( Surah Ali – Imran ayat 133 – 134 )

Sama sama lah kita renungkan dan fikir fikirkan


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Balek kampong

http://www.youtube.com/watch?v=K45XOp8G6cY&feature=related

(“balek kampong’ virtually means returning back to the original kampontg, to the roots. Its quite a challenge to return, many stayed, many died when returning, and many left the kampong after staying there for a short period because of unfamiliarity. Its OK to stay in a kampong for as while for many, but to stay put is a challenge in itself, unless you have been born, bred and lived in the kampong all your life. Of course everyone yearn to return to the roots)



Arwah Sudirman menyanyi lagu “Balek Kampong” dengan gerangnya, begitu lah keadaan nya mereka yang balek kampong, terutama sekali pada Hari Raya atau pun pada masa2 lain setahun sekali atau 2 kali dan pada masa2 yang sengkat. Tidak kurangnya warge2 Lipat Kajang apabila nak atau dah balek kampong. Mungkin kah ini perasaan orang tua2 dulu, atau adakah ini di rasai oleh kaum2 muda Lipat Kajang sekarang?



Memang menjadi satu budaya orang2 Malaysia (Melayu terutama sekali) suka tentang balek kampong ini, pada sesiapa yang maseh ada kampong. Tapi pada sesiapa yang tidak ada kampong, apa pulak persasaan mereka? Ada juga yang maseh ada kampong tetapi tidak ada lagi tempat berteduh di kampomg, tidak ada lagi saudara mara yang terdekat di kampong, tidak ada lagi tempat bermalam di kampong, apa pula hal nya? Banyak anak2 Lipat Kajang yang berkeadaan sedemikian, terutama kepada generasi yang tua.



Pada masa dulu memang seseorang itu apabila ia bersara hajat nya ada lah untuk balek kampong, serta membuat rumah tempat berteduh di kampong, bersama saudara mara di kampong, duduk di tempat yang mereka telah biasa pada masa kecil2 dulu, tempat yang familiar, sehingga akhir hayat. Boleh kah ini tercapai pada masa sekarang oleh pesara dari Lipat Kajang? Entahlah, rasa nya kurang upaya untuk mencapainya, melain kan kepada mereka yang tidak pernah merantau. Kepada yang pernah merantau adalah menjadi liat untuk mereka itu balek kekakampong, entah mengapa pulak sebabnya?



Ada pulak yang bersara dan telah balek kekampong, buat rumah di kampong, dan telah mendapati hidup mereka dikampong tidak sesuai dengan hidup cara kampong. Kemudian terpaksa pindah pulak balek ke bandar. Ini adalah satu trajedi. Ada pulak yang telah balek kekampong dan setelah membuat rumah di kampong, hidup sekejap di rumah di kampong dan selepas itu meninggal dunia selepas beberapa bulan atau untuk hanya beberapa tahun hidup dikampong. Ini adalah juga satu trajedi.


Banyak juga yang ingin balek kampong tetapi tidak ada harta tanah di kampong. Hendak beli tanah pun tidak ada yang ingin jual, atau tanah dikampong telah menjadi begitu mahal. Kehendak harta tanah dari orang luar telah meningkat, maklum sahajalah di kampong semua kemudahan asas telah disediakan. Orang bandar ada juga yang inginkan tanah kampong. Dan ada juga yang ada tanah di kampong dan mereka telah menjual tanah itu setelah mendapat kuasa pusaka (biasanya) dan berpindah ke bandar kerana ingin menimati kemudahan2 di bandar, atau anak2 mereka duduk di bandar2. Terutama sekali yang berpangkat besar dalam Kerajaan atau dalam swasta. Mereka tidak boleh meyesuaikan diri dengan cara kampong lagi. Ada juga yang berkahwin dengan orang luar dari kampong lain, dan anak isteri tidak mahu balek kampong asal. Kadang kala ada juga yang telah balek ke kampong asal tetapi pasangan tidak sesuai dengan kampong asal itu dan terpaksa lah berpindah keluar atau balek ke bandar2 asal. Atau ada jugak yang balek kampong tetapi tidak sesuai dengan cuaca kamapng atau dengan keadaan politik setempat. Pindah pulak sipolan sipolann itu ke tempat lain.


Macam2 hal lah dengan balek kampong ni.




Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Friday, April 3, 2009

M’sia’s 6th Prime Minister / Perdana Menteri Ke 6 M’sia





Malaysia’s 6th Prime Minister, Datuk Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak shaking hands with ex Prime Minister, Tun Abdullah Ahmad Badawi (right) after he was sworn in as Malaysia’s 6th Prime Minister at the Istana Negara (National Palace) in Kuala Lumpur by His Majesty The King this morning, Friday 3rd April 2009.
Najib took over as the PM from Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi who stepped down after leading the country for over five years.
Najib 55, took his oath of office before the Yang Di Pertuan Agong (the King) Tuanku Mizan Zainal Abidin at the Istana Negara.
Dressed in a black baju Melayu complete with sampin, Najib arrived at the palace, accompanied by his wife, Datin Seri Rosmah Mansor. Together they entered the Balairong Seri at 10am, followed by Abdullah and his wife, Datin Seri Jeanne Abdullah.
total of 319 guests, including former prime minister Tun Dr Mahathir Mohamad and his wife, Tun Dr Siti Hasmah Mohd Ali, attended the historic event.
The ceremony, steeped in tradition, began when Tuanku Mizan and Raja Permaisuri Agong (the Queen) Tuanku Zahirah entered the throne room at 10.05am and the national anthem was played by the Malaysian Armed Forces band.
After taking his oaths of office, loyalty and confidentiality, Najib signed the four instruments of appointment, followed by the reading of the doa selamat (prayers).
The instruments of appointment were then signed by Court of Appeal President Tan Sri Alauddin Mohd Sheriff as witness and handed over to Chief Secretary to the Government, Tan Sri Mohd Sidek Hassan.
At the same ceremony, Abdullah was conferred the nation’s highest award, the Seri Maharaja Mangku Negara (SMN), while Jeanne received the Seri Setia Mahkota (SSM) by Tuanku Mizan. Both awards carry the title Tun.
The handing over of the Prime Minister’s duties from Abdullah to Najib took place about 4.50pm at the fifth floor of the Prime Minister’s Office in Putrajaya.

At the ceremony, Abdullah handed to Najib the Prime Minister’s blue desk file to signify the official handing over of duties and responsibilities.
Najib was born in Kuala Lipis, Pahang, on July 23, 1953, and is the eldest son of the late Tun Abdul Razak Hussein, the nation’s second prime minister, and Tun Rahah Mohd Noah.
His appointment is most significant in the country’s history in that this is the first time that a prime minister’s son is holding the post.
His leadership capability began to surface when he was elected Pekan Umno division Youth head in 1976 and he went on to become the country’s youngest Member of Parliament at the age of 22 when he won the Pekan seat unopposed in a by-election following his father’s death.
He then went from strength-to-strength in politics and Government to reach the pinnacle as Umno President and Malaysia’s Prime Minister.
________________________________________
Time line of Najib's swearing in as PM on Friday
Handover of duties of PM

04.50pm: Abdullah officially hands over his duties as PM to Najib.
04.10pm: Najib and his wife Rosmah arrive at Prime Minister’s Office in Putrajaya for the handing over of duties as PM ceremony from Abdullah to him.
03.55pm: Abdullah and his wife Jeanne arrive at Prime Minister’s Office in Putrajaya for the handing over of duties as PM ceremony from him to Najib.
Swearing in ceremony
10.27am: Swearing in ceremony of Najib as PM ends.
10.25am: Abdullah’s wife Jeanne conferred the Darjah Seri Setia Mahkota Negara, which also carries the title Tun.
10.23am: Abdullah conferred the nation's highest award, Darjah Seri Maharaja Mangku Negara, which carries the title Tun.
10.10am: Datuk Seri Najib Tun Razak sworn in as Prime Minister before the Yang di Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin at Istana Negara.
The swearing in ceremony is also witnessed by the two previous Prime Ministers, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi, and Tun Dr Mahathir Mohamad.
09.55am: King arrives for swearing in ceremony.
09.45am: Abdullah and Najib arrive at Istana Negara.
09.30am: Ministers and officials gather at Istana Negara. Former Prime Minister Tun Dr Mahathir Mohamad also arrives at the Palace.
"Bismillahirahmanirrahim. Wallahi, Wabillahi, Watallahi."

"Saya Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak telah dilantik memegang jawatan Perdana Menteri dengan sesungguhnya bersumpah bahawa saya akan menunaikan kewajipan-kewajipan jawatan itu dengan jujur, dengan segala dayaupaya saya, bahawa saya akan menumpahkan kepercayaan dan taat setia yang sebenar kepada Malaysia dan juga memelihara, melindungi serta mempertahankan perlembagaannya."

"Bismillahirahmanirrahim. Wallahi, Wabillahi, Watallahi.

"Saya Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak dengan sesungguhnya bersumpah bahawa saya tidak akan memberitahu atau menzahirkan kepada sesiapa sama ada secara langsung atau secara tidak langsung apa-apa perkara yang dibawa untuk pertimbangan saya atau yang akan diketahui oleh saya sebagai seorang Perdana Menteri kecuali sebagai mana yang mungkin dikehendaki untuk menunaikan dengan sempurna kewajipan-kewajipan saya sebagai yang demikian atau sebagai mana yang mungkin dibenarkan dengan khas oleh Yang di-Pertuan Agong."

--------------------------------------------

PERDANA MENTERI KEENAM..Datuk Seri Mohd Najib Tun Abdul Razak bersalaman dengan mantan Perdana Menteri, Tun Abdullah Ahmad Badawi (kanan) selepas Istiadat Pengurniaan Surat Cara Pelantikan, Mengangkat Sumpah Jawatan dan Setia serta Sumpah Menyimpan Rahsia oleh Najib sebagai Perdana Menteri di Istana Negara.

KUALA LUMPUR: Tun Abdullah Ahmad Badawi dengan rasminya akan menyerahkan jawatan Perdana Menteri kepada Datuk Seri Mohd. Najib Tun Razak dalam satu upacara di Pejabat Perdana Menteri di Putrajaya petang ini.

Majlis tersebut akan berlangsung pada pukul 4 petang ini.

Najib Perdana Menteri keenam

Datuk Seri Mohd Najib Tun Razak hari ini mengangkat sumpah jawatan sebagai Perdana Menteri Malaysia yang keenam menggantikan Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi yang berundur selepas menerajui negara lebih lima tahun.

Najib,55, mengangkat sumpah jawatan dan sumpah menyimpan rahsia sebagai Perdana Menteri Malaysia di hadapan Yang di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin pada pukul 10:12 pagi tadi.

Upacara yang penuh adat istiadat itu berlangsung di Balai Rong Seri Istana Negara di sini, menyaksikan Najib melafazkan ikrar berbunyi berikut:

"Bismillahirahmanirrahim. Wallahi, Wabillahi, Watallahi."

"Saya Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak telah dilantik memegang jawatan Perdana Menteri dengan sesungguhnya bersumpah bahawa saya akan menunaikan kewajipan-kewajipan jawatan itu dengan jujur, dengan segala dayaupaya saya, bahawa saya akan menumpahkan kepercayaan dan taat setia yang sebenar kepada Malaysia dan juga memelihara, melindungi serta mempertahankan perlembagaannya."

"Bismillahirahmanirrahim. Wallahi, Wabillahi, Watallahi.

"Saya Mohd Najib bin Tun Haji Abdul Razak dengan sesungguhnya bersumpah bahawa saya tidak akan memberitahu atau menzahirkan kepada sesiapa sama ada secara langsung atau secara tidak langsung apa-apa perkara yang dibawa untuk pertimbangan saya atau yang akan diketahui oleh saya sebagai seorang Perdana Menteri kecuali sebagai mana yang mungkin dikehendaki untuk menunaikan dengan sempurna kewajipan-kewajipan saya sebagai yang demikian atau sebagai mana yang mungkin dibenarkan dengan khas oleh Yang di-Pertuan Agong."

Najib mencipta sejarah kerana mewarisi bapanya, Tun Abdul Razak Hussein yang merupakan Perdana Menteri kedua.

Najib menyertai politik secara aktif selepas Razak meninggal dunia.

Upacara bersejarah itu akan bermula pukul 10 pagi ini dengan disiarkan secara langsung oleh RTM.

Segak berbaju Melayu hitam, Najib tiba di Istana Negara pada 9.42 pagi diiringi isteri Datin Seri Rosmah Mansor. Mereka berdua kemudian memasuki Balairong Seri pada 10 pagi diikuti Abdullah dan isteri Datin Seri Jeanne Abdullah.

Kenamaan lain yang turut hadir termasuklah anggota Kabinet, Menteri Besar dan Yang Dipertua Dewan Negara serta Speaker Dewan Rakyat.

Seramai 319 tetamu kehormat hadir pada majlis bersejarah itu termasuk bekas Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan isteri Tun Dr Siti Hasmah Mohd Ali.

Pagi semalam, Yang di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin telah memperkenankan pelantikan Najib sebagai Perdana Menteri keenam.

Ia diumumkan oleh Ketua Setiausaha Negara Tan Sri Mohd Sidek Hassan.

Istiadat pelantikan dan mengangkat sumpah jawatan dan sumpah simpan rahsia oleh Najib di hadapan Seri Paduka Baginda akan diadakan di Istana Negara.

Semalam, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi menghadap Tuanku Mizan untuk menyerahkan surat melepaskan jawatan Perdana Menteri, selaras dengan proses peralihan kuasa antara beliau dan Najib yang dirancang sebelum ini.

Najib, yang mengambil alih jawatan Presiden Umno daripada Abdullah pada Perhimpunan Agung Umno minggu lepas, turut menghadap Seri Paduka di Istana Negara, selepas istiadat menghadap oleh Abdullah pagi tadi.

Abdullah dilantik sebagai Perdana Menteri kelima menggantikan Tun Dr Mahathir Mohamad pada 30 Oktober 2003.

Menurut atur cara sempena upacara mengangkat sumpah yang dikeluarkan Pejabat Timbalan Perdana Menteri, selepas upacara di Istana Negara ini, Najib dijadual ke Masjid Negara untuk solat Jumaat dan menziarah pusara ayah beliau di Makam Pahlawan, di perkarangan masjid itu.

Pada pukul 4 petang, Abdullah dengan rasminya akan menyerahkan jawatan Perdana Menteri kepada Najib dalam satu upacara di Pejabat Perdana Menteri di Putrajaya.

Lewat petang, Najib akan pulang ke kediaman beliau di Jalan Duta di sini untuk majlis tahlil serta doa selamat dan akan ke udara untuk berucap di seluruh negara melalui RTM pada pukul 8.10 malam hari Jumaat.

Kenali lah Perdana Malaysia yang baru, PM yang Ke 6


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)

Wednesday, April 1, 2009

Rumah tinggal

(there is a tendency for people to abandon their houses in the kampong especially by women who have lost their husbands. They go to live with their children in towns. As a result there are abandoned good houses (which would soon rot) and abandoned good arable land in the kampong. Some with no children may still live in their houses in the kampong, but most don’t. This is one of the causes of population depletion from the kampong. The task now is how to re-populate the kampong, and for the people living in the kampong to lead a productive life).

Satu daripada sebab2 mengapa sesebuah kampong tradisional itu makin berkurangan penduduk nya ia lah kerana meninggalnya orang lelaki (suami) dari sesebuah rumah di kampong itu,. Perkara ini adalah satu satunya cabaran kepada kampong Melayu tradisional, termasuklah di Lipat Kajang. Perkara saperti ini jarang2 berlaku kepada rumah2 di bandar atau dimana sesuatu famili itu tidak ada anak, tetapi akan berlaku jua apabila ‘balu’ itu tinggal seorang diri dan selepas itu meninggal.

Balu kepada seseorang lelaki yang ada famili, dan di mana anak2 nya berkerja di luar kampong akan meninggalkan rumah kediaman asalnya apabila meninggal sahaja seseorang suami dan akan berpindah duduk di rumah anak2 yang biasa nya tidak lagi tinggal di kampong, sesuatu penghijerahan yang di ‘paksa’. Tetapi sekiranya ada lagi seseorang diantara anak2 mereka yang tinggal di kampong, balu (emak famili itu) akan biasa nya tetap tinggal di kampong.

Perkara saperti ini akan tetap berlaku walau sebesar mana pun atau walau secantik mana pun rumah asal mereka di kampong itu. Mungkin juga ‘balu’ arwah itu takut tinggal berseorangan atau pun kesunyian, tetapi mungkin juga di sebabkan faktor2 lain yang orang lain tidak faham. Tambahan pula si anak2 jarang2 berkunjung balek ke kampong. Masaalah kewangan munkin tidak timbul kerana biasa nya si anak2 akan memberi belanja (jarang2 perkara sebaliknya berlaku) yang cukup. Tapi mungkin juga si balu tidak sihat menyebabkan beliau pindah dari kampong ke rumah anak2 di bandar.

Faktor takut dan factor kesihatan banyak main peranan dalam hal2 rumah tinggal saperti ini. Pada masa sekarang, keselamatan di kampong adalah juga tidak terjamin. Kecurian dan rompak sering berlaku. Dan juga sekira nya sibalu tadi mengalamai kekurangan kesihatan, dan di kampong biasa nya tidak ada kemudahan menjaga kesihatan yang cukup. Sungguh pun kemudahan kelinik desa di sediakana tetapi itu tidak mencukupi kerana kelinik deas tidak mempunyai kemudahana yang sempurna atau pun katiadaan kaki tangan yang terlateh bagi mengubati penyakit2 yang serious. Hospital mungkin ada di bandar berdekatan tetapi kemudahan pengankutan dari kampong ada lah berkurangan terutama sekali di masa2 kecemasan. Juga sekiranya berlaku kecemasan pada waktu2 ‘sunyi’ (pada larut malam hari atau pada masa penduduk2 kampong/jiran tidak ada di rumah), tentu sekali tidak dapat pertolongan segera.

Sekira nya di teliti dengan halus, inilah satu2 daripada sebab2 mengapa sesebuah kampong tradisionaql itu menjadi penduduknya berkurangan dari hari kesehari.

Dan ini lah satu daripada punca banyak tanah di kampong tradisional terbiar dan berkurangan nya anak2 di sekolah kampong.

Perkara2 tersebut perlu di atasi dengan segera supaya kampong2 tradisional Melayu akan kembali semula mengahayati penduduk yang ramai dan keadaan menjadi meriah semula. Dan tanah2 kosong di gunakan dengan lebih produktif dan effisen.

Pada pendapat saya adalah perlu orang2 kampong di mana banyak rumah2 kosong atau rumah2 tinggal dan tanah terbiar belajar dari kampong2 tradisional Melayu yang lain dimana kemajuan telah di capai sungguh pun penduduk2nya telah berkurangan. Saya percaya maseh ada juga kampong2 Melayu saperti itu. Dan anak2 di bandar2 perlulah melawat kampong2 mereka dengan lebih kerap lagi bagi melihat asset2 yang ada dan bagi memajukan asset2 itu. Sekiranaya mereka tidak berkeupayan bagi memajukan asset2 itu, mereka perlu menjualkan nya kepada sesiapa yang boleh memajukan asset2 itu, walau pun kepada bukan orang2 tempatan kampong2 itu sendiri, dan jika perlu boleh juga disewakan kepada orang asing atau orang bukan Melayu. Perkara saperti ini telah pun berlaku di kampong2 tradisional. Tanah terbiar tidak mendatangkan hasil kepada Negara!.

Satu lagi cara yang saya percaya boleh mendatangkan hasil kepada kampong2 yang banyak rumah yang telah di tinggalkan ialah dengan cara mengalakan pelancong2, tetapi didalam hal ini kemudahan asas mesti lah di sediakan. Hampir semua kampong2 tradisional ini adaklaha di tempat2 yang mempunyai ciri2 kecantikan yang asli yang boleh mendatangkan ketenangan kepada penduduk2 bandar dan penduduk2 Negara lain. Kemudahan yang disediakan mestilah mempunyai ciri2 keselamatan, kesihatan, kebersihan, dan kesenangan yang hampir2 terdapat di bandar2, tetapi maseh terjaga ciri2 kekampongan. Perkara saperti itu adalah satu cabaran kepada sesebuah kampong tradisional.

Satu lagi cara adalah dengan mengusahakan industri2 tempatan yang mengeluarkan hasil bagi menampong kehidupan, saperti berternak, memelihara binatang2 yang pelek2 saperti cacing dan lintah. Saya percaya pehak Kerajaan boleh memberi pertolongan dalam industri2 saperti in.

Kenapa pula tanah2 terbiar itu tidak dimajukan sendiri?. Ambil contoh dari orang Cina. Pada mereka, tanah sekankang kera pun boleh mendatangkan hasil. Cara nya? Belajar dari mereka.

Rumah terbiar dan kampong terbiar jangan lah menjadi satu alasan mengapa sesebuah kampong itu ketingalan dan menjadi terbiar.


Lipat Kajang people (or decendents) are encouraged to participate& contribute (Orang Lipat Kajang, atau keturunan, di jemput memberi sumbangan idea)